Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ILMU BUDAYA DASAR . TEATER MANCA NEGARA (ASIA)

TEATER MANCA NEGARA (ASIA)

Bersumber dari : https://amisiltya.wordpress.com/2016/06/18/ilmu-budaya-dasar-teater-manca-negara-asia/

TEATER MANCANEGARA (ASIA)
Berdasarkan Secara etimologi teater berasal dari bahasa Yunani “Theatron” yang berarti panggung sebagai tempat menonton. Pada awalnya adalah dari sekumpulan penonton, ruang penonton dan selanjutnya adalah dari gedung pertunjukan secara keseluruhan dan panggung juga termasuk di dalamnya.
Seperti adegan wayang juga merupakan cakupan dari seni teater dan segala yang bertalian dengan mimik, balet, pantomim, opera, permainan topeng serta pertunjukan boneka (marionet). Hal ini dapat dijumpai pada gedung- gedung teater yang masih ada atau pertunjukan teater lainya.
A

Dengan demikian, suatu karya seni merupakan pencerminan dari hasil budi daya manusia melalui ungkapan makna kehidupan. Nilai – nilai rohani yang mendasari dalam penciptaan karya seni melalui penggarapan dan diwujudkan dalam sifat indah dan merupakan bagian dari kebudayaan. Sedangkan nilai moral ini dalam penciptaan seni merupakan makna kehidupan dari nilai rohani.
Tidak hanya memberikan rasa senang dan gembira bagi penikmatnya baik dengan melalui karya seni teater Nusantara dan teater Mancanegara, akan tetapi dapat memberikan manfaat yang berpengaruh bagi kematangan jiwa dan dapat berguna bagi keluhuran budi.
Karya seni teater yang baik akan dapat memberikan tuntunan kepada masyarakat penikmatnya selain sebagai tontonan masyarakat, sehingga dengan hal ini akan dapat sesuai dengan peryantaan kesenian yang dapat mencerminkan suatu ungkapan makna hidup sebagai makna hidup yang dimaksud adalah nilai moral.
Contoh Karya Seni Teater Tradisional Mancanegara yang Terdapat di Asia 
Kesenian teater yang masih terikat dengan aturan kedaerahan setempat atau adat masing- masing setempat itulah yang dimaksud dengan karya seni teater mancanegara. Asia merupakan benua terbesar diantara lima benua yang ada di dunia dengan penduduk terpadat yang tinggal menyebar di 50 negara. Teater tradisional Asia sangat beragam dan banyak macamnya. Setiap Negara di Asia memiliki teater tradisional dan modern nya nya masing-masing. Berikut ini macam-macam ragam teater tradisional dan modern :

Teater Tradisional

  1. Teater Tradisional China.
Salah satu teater tradisional China yang terkenal adalah Opera Peking. Opera Peking menggabungkan musik, tari, nyanyian, pantomim dan akrobat. Tontonan opera ini muncul pada akhir abad ke-18 dan mulai populer di china pada pertengahan abad ke-19. Tata rias dan tata busananya penuh warna dan sangat rumit. Gerakan-gerakan pemainnya cenderung bersifat simbolik dan sugestif.
B


Lakon Opera Peking biasanya diambil dari sejarah China, legenda, cerita Rakyat, dan cerita-cerita kekinian. Dalam perjalanan sejarahnya, Opera Peking, terus mengalami perubahan hingga pada bentuknya yang sekarang. Opera Peking merupakan perpaduan dari banyak bentuk kesenian di China. Seperti juga teater tradisional di Indonesia, Opera Peking pada awalnya hanya dimainkan oleh pemain laki-laki. Pada tahun 1894 di Shanghai, barulah perempuan diperkenankan main. Selain di China, Opera Peking juga berkembang di negara lain seperti Taiwan.
  1. Teater Tradisional Jepang.
A) Kabuki
C


Salah satu bentuk teater tradisional Jepang yang terkenal adalah Kabuki. Seperti juga teater tradisional China, tata rias dan tata busana Kabuki juga sangat rumit. Bentuk tontonannya berupa campuran dari musik, tarian, dan nyanyian.
Kabuki berasal dari tiga suku kata bahasa Jepang, Ka yang artinya menyanyi), bu yang artinya  menari, dan ki yang artinya ketrampilan. Sehingga kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari. Kabuki sebagai teater tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat pendukungnya di Jepang. Dalam sejarahnya, Teater Kabuki tidak banyak mengalami perubahan. Berbeda dengan teater Barat, di mana pelaku dan penonton dibatasi oleh lengkung proskenium, dalam tontonan teater Kabuki pelaku dan penonton tidak diberi jarak. Panggung Kabuki menjorok ke arah penonton.
Kabuki  dimulai pada tahun 1603, pada awalnya kabuki dibawakan oleh wanita (onna-kabuki), tetapi karna kabuki semakin terkenal dizaman tersebut, para wanita yang jadi pemain tersebut menjadikannya sebagai pelacuran terselubung,di tahun 1629 semua pemain kabuki diganti semua dengan pria muda (wakashu-kabuki), dan pada tahun1652 diganti lagi pemain muda kabuki di karenakan karena pemainnya masih muda banyak istri istri dari golongan tinggi, suka kepada pemain tersebut dan menjadikan perselingkuhan. dan yang terakhir kabuki di ganti semua dengan pria dewa (yarou-kabuki) pemain kabuki yang memerankan tokoh wanitanya dinamakan (onna gata).
Ciri Kabuki :
  • Memakai tatarias/make up..
  • Semua pemainnya terdiri dari pria (walaupun ada tokoh wanita, tetapi yang memainkannya adalah pria).
  • Banyak disukai oleh kaum golongan bawah, dikarenakan banyak aktrasinya.
B) Noh
D



Noh adalah seni pementasan seni drama kalisk yang cirinya memakai topen.dan menarinya secara lambat. makanan yang sering disajikan pada saat teater noh ialah makunouchi.
Ciri Noh :
  • Harus memakai topeng.
  • Pergerakan tariannya sangat pelan.
  • Banyak disukai oleh kaum bangsawan.
  • Terdiri dari babak-bakak.
  • Diiringi oleh pemain musik.


C) Bunraku

E
Add caption

Bunraku adalah seni teater/drama boneka yang murapakan salah satu jenis ningyo johruri (sandiwara boneka yang diiringi oleh pemain musik johruri).  Bunraku populer sekitar abad XVI. Bunraku merupakan teater boneka di Jepang yang dimainkan dengan iringan yang sifatnya bercerita. Musik yang dimainkan adalah Shamisen, yaitu alat musik dipetik berdawai 3.
Ciri Bunraku :
  • Ada boneka.
  • Orang yang menggerakkan boneka ada tiga, Omozukai (penggerak boneka utama, yaitu badan, tangan kanan), Hidarizukai (penggerak tangan kiri, hidarizukai mukanya ditutupin), Ashizukai (penggerak kaki, Ashizukai mukanya juga ditutupin, kecuali omozukai.)
  • Besar boneka 2/3 dari tubuh manusia normal.
  • Cerita yang paling terkenal, chika matsu, monzaemon.

D) Kyogen
F
Kyogen adalah sebuah tarian klasik Jepang yang sifatnya lelucon. Teater ini dipentaskan dengan aksi dan dialog yang amat gaya, selain itu dahulu teater ini dipentaskan disela-sela pementasan Nok meski sekarang terkadang dipentaskan sendiri. Kyogen tidak menggunakan topeng.
Kyōgen adalah sejenis drama lisan yang berdasarkan tawa dan komedi. Berbeda dengan Noh, dia menggunakan kehidupan sehari-hari dari masyarakat umum di masyarakat feodal atau cerita rakyat sebagai subjek, dan realistis melukiskan semacam “” Angka Everyman. Ini seni yang dinamis khas karakter utama adalah hamba bernama Taro Kaja-membangkitkan humor yang halus dan menghibur.

  1. Teater Tradisional India

Selaras dengan Aristoteles (384 SM – 322 SM) di zaman Yunani kuno yang menulis “Poetic”, risalah   yang mengulas tentang puisi, tragedi, komedi, dll. Di India (1500 SM – 1000 SM), ada tokoh yang setara bernama Bharata Muni, yang menulis “Natya shastra”, yaitu risalah yang ditujukan kepada penulis naskah, sutradara dan aktor. Risalah tersebut melukiskan tentang akting, tari, musik, struktur dramatik, arsitektur, tata rias, tata busana, properti, manajemen produksi, dll.
Teater tradisional India berawal dari bentuk narasi yang diekspresikan dalam nyanyian dan tarian. Pada perkembangannya gerak laku pada teater tradisional India kemudian didominasi oleh nyanyian dan tarian, yang merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi. Sementera, alur cerita dan struktur lakon mengikuti alur dan struktur dari kisah Mahabharata dan kisah Ramayana, dengan tema cinta dan kepahlawanan.
Makna Simbol dan Peran Teater Dunia Teater berawal dari upacara-upacara keagamaan yang bertujuan untuk kesuburan tanaman dan keselamatan masyarakat dalam perburuan. Pada perkembangannya kemudian berkembang menjadi pertunjukan yang dipertontonkan kepada khalayak umum, ketika adegan perburuan itu diperagakan oleh kelompok masyarakat pendukungnya.
Pada perkembangan berikutnya, teater menjadi sarana pengajaran dan hiburan yang mengusung nilai-nilai moral, ekonomi, sosial, politik, dll. Sama halnya dengan perkembangan pada teater tradisional di Asia dan di Nusantara. Lakon-lakon yang kita saksikan melalui “Oedipus Sang Raja”, “Romeo & Juliet”, “Mahabharata”, Ramayana, “Lutung Kasarung”, “Malin Kundang”, dll. Semua menceritakan nilai baik vs buruk, dimana masyarakat yang menontonnya bisa bercermin dan mengambil hikmah dari kebaikan atau keburukan yang dilakukan oleh manusia.
Mithila – Orissa teater yang berasal dari Odisi India, teater ini juga menandai akan adanya pengaruh tarian di dalam interaksi budaya daerah.

G


  1. Teater Tradisional KoreA

a) Talchum
Talchum diartikan secara harfiah adakah tari topeng yang dalam pertunjukan terdapat unsur tari, musik dan juga teater. Sedangkan para pemimpin menggunakan topeng juga memainkan naskah seperti dialog dan juga nyanyian, sehingga para pemain sandiwara dapat merahasiakan identitas mereka.
H


  1. b) Pansori 
Pansori merupakan format dalam cerita, terdapat pemain sandiwara sebagai pusat yang menyampaikan dialog serta nyanyian menjadi cerita utuh, dan untuk pemain lain menambahkan seperti penggambaran suasana hati juga irama sesuai cerita serta dengan pukulan drum juga kata- kata yang disebut dengan chuimsae.
I


  1. Teater Tradisional Indonesia
  2. a) Wayang
J
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.
Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dan sinar lampu menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk di depan layar, menonton bayangan tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar dan menonton wayang secara langsung.
Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
G.A.J. Hazeu mengatakan bahwa wayang dalam bahasa/kata Jawa berarti: bayangan , dalam bahasa melayu artinya: bayang-bayang, yang artinya bayangan, samar-samar, menerawang. Bahasa Bikol menurut keterangan Profesor Kern, bayang, barang atau menerawang. Semua itu berasal dari akar kata “yang” yang berganti-ganti suara yung, yong, seperti dalam kata: laying (nglayang)=yang, dhoyong=yong, reyong=yong, reyong-reyong, atau reyang-reyong yang berarti selalu berpindah tempat sambil membawa sesuatu, poyang-payingen, ruwet dari kata asal: poyang, akar kata yang. Menurut hasil perbandingan dari arti kata yang akar katanya berasal dari yang dan sebagainya tadi, maka jelas bahwa arti dari akar kata: yang, yung, yong ialah bergerak berkali-kali, tidak tetap, melayang.
  1. b) Makyong
Makyong adalah seni teater tradisional masyarakat Melayu yang sampai sekarang masih digemari dan sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam forum internasional. Makyong dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha Thai dan Hindu-Jawa. Nama makyong berasal dari mak hyang, nama lain untuk dewi sri, dewi padi. Makyong adalah teater tradisional yang berasal dari Pulau Bintan, Riau. Makyong berasal dari kesenian istana sekitar abad ke-19 sampai tahun 1930-an. Makyong dilakukan pada siang hari atau malam hari. Lama pementasan ± tiga jam.
K


  1. c) Randai
Randai adalah kesenian (teater) khas masyarakat Minangkabau, Sumatra Barat yang dimainkan oleh beberapa orang (berkelompok atau beregu). Randai dapat diartikan sebagai “bersenang-senang sambil membentuk lingkaran” karena memang pemainnya berdiri dalam sebuah lingkaran besar bergaris tengah yang panjangnya lima sampai delapan meter. Cerita dalam randai, selalu mengangkat cerita rakyat Minangkabau, seperti cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya. Konon kabarnya, randai pertama kali dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Padang Panjang, ketika mereka berhasil menangkaprusa yang keluar dari laut.
Kesenian randai sudah dipentaskan di beberapa tempat di Indonesia dan bahkan dunia. Bahkan randai dalam versi bahasa Inggris sudah pernah dipentaskan oleh sekelompok mahasiswa di University of Hawaii, Amerika Serikat.
Kesenian randai yang kaya dengan nilai etika dan estetika adat Minangkabau ini, merupakan hasil penggabungan dari beberapa macam seni, seperti: drama (teater), seni musik, tari dan pencak silat.
  1. Mamanda
Mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Interaksi ini membuat penonton menjadi aktif menyampaikan komentar-komentar lucu yang disinyalir dapat membuat suasana jadi lebih hidup.
Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang Mamanda yang monoton pada alur cerita kerajaan. Sebab pada kesenian Mamanda tokoh-tokoh yang dimainkan adalah tokoh baku seperti Raja, Perdana Menteri, Mangkubumi, Wazir, Panglima Perang, Harapan Pertama, Harapan kedua, Khadam (Badut/ajudan), Permaisuri dan Sandut (Putri).
Disinyalir istilah Mamanda digunakan karena di dalam lakonnya, para pemain seperti Wazir, Menteri, dan Mangkubumi dipanggil dengan sebutan pamanda atau mamanda oleh Sang Raja. Mamanda secara etimologis terdiri dari kata “mama” (mamarina) yang berarti paman dalam bahasa Banjar dan “nda” yang berarti terhormat. Jadi mamanda berarti paman yang terhormat. Yaitu “sapaan” kepada paman yang dihormati dalam sistem kekerabatan atau kekeluargaan.
Asal muasal Mamanda adalah kesenian Badamuluk yang dibawa rombongan Abdoel Moeloek dari Malaka tahun 1897. Dulunya di Kalimantan Selatan bernama Komedi Indra Bangsawan. Persinggungan kesenian lokal di Banjar dengan Komedi Indra Bangsawan melahirkan bentuk kesenian baru yang disebut sebagai Ba Abdoel Moeloek atau lebih tenar dengan Badamuluk. Kesenian ini hingga saat ini lebih dikenal dengan sebutan mamanda.
Bermula dari kedatangan rombongan bangsawan Malaka (1897 M) yang dipimpin oleh Encik Ibrahim dan isterinya Cik Hawa di Tanah Banjar, kesenian ini dipopulerkan dan disambut hangat oleh masyarakat Banjar. Setelah beradaptasi, teater ini melahirkan sebuah teater baru bernama “Mamanda”.
Seni drama tradisional Mamanda ini sangat populer di kalangan masyarakat kalimantan pada umumnya.
L


Teater Modern
Karya seni teater modern di mancanegara adalah karya seni teater yang tidak lagi terikat aturan kedaerahan. Karya seni teater tersebut telah dimodernisasi dengan kreativitas para seniman tanpa mengindahkan aturan kedaerahan.
1. Teater modern di Malaysia
Teater Malaysia berjudul Angin Kering karya Datuk Johan Jaaffar yang menggabungkan Persatuan Kreatif Budaya Anak Seni (KUBAS) dan Persatuan penggerak Warisan Budaya (AKRAB).
Selain Angin Kering, ada teater lainnya, yaitu :
– Kerusi (Dr. Hatta Azad Khan) yang dipentaskan oleh kelompok Seni Teater & Persembahan Anak Kolej PTPL (Rentak PTPL, Sabah).
M
– Terdampar (Slawomir Mrozek) yang dipersembahkan oleh Sanggar Creative Production (Serawak).
N
– Uraung Ulu Hatinye luke Lagih (Ibrahim Mohd. taib) yang dipentaskan oleh kelompok KEULU (Trengganu).
– Jebat (Dr. Hatta Azad Khan) yang dipentaskan oleh kelompok Resdungis (Pulau Pinang).
  1. Teater modern di Jepang
    Teater modern Jepang dimulai awal abad ke-20 (1910) dengan tetap pada konsep shingeki (percobaan gaya teater barat) dengan mengambil gaya naturalistik dan tema-tema kontemporer yang kontras dengan noh atau kabuki.
    Pada periode berikutnya, muncul fenomena pertumbuhan dalam drama kreasi baru, dimana memperkenalkan konsep estetik yang segar dan merevolusi teater modern ortodoks. Selain itu, digunakan gaya realistis dan bentuk drama psikologi.
    Contoh teater modern Jepang adalah opera Pinokio yang pernah dipentaskan oleh kelompok teater Jepang, Konnyakuza di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tanggal 16-17 Maret 2007.O
  2. Teater modern di Korea
    P


    Setelah Korea membuka pintu terhadap negara-negara asing pada abad XIX, muncul teater modern yang pertama, Hyopyul-Sa pada tahun 1902. “Permainan baru” menjadi istilah Korea untuk drama barat pada waktu itu.
Sekarang ini format teater tradisional di lanjutkan oleh “lembaga pelestarian budaya” dan dibiayai oleh pemerintah untuk kelestariannya.
Teater Korea memiliki tiga misi utama :
1. Pemerintah membiayai teater, seperti Nasional Teater dan Seoul dan mendirikan pusat Perbendaharaan Seni yang terdiri dari teater tradisional dan klasik Korea.
2. Menjadikan 2. Daehakro sebagai Broadway-nya Seoul.
3. Membangun teater korea sebagai teater yang populer.

Kesimpulan :
Drama / teater adalah tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas panggung yang menggabungkan berbagai unsure seni lain, seperti seni sastra, music, seni rupa dan seni tari, sehingga seni teater menjadi ajang bagi para seniman untuk bekerjasama dan mengekspresikan karya mereka melalui sebuah pertunjukkan menakjubkan seperti seni drama ini.
Drama / teater mancanegara diperkirakan dimulai sejak zaman Yunani purba ( 100 SM- 300 SM ) yang berkembang dengan pesat, namun pada saat Yunani jatuh ke tangan Romawi ( abad pertengahan ) seni teater mulai mundur.
Seni teater bangkit lagi setelah zaman Renaisans ( 1500 SM-1700 SM ) yang berkembang dengan gilang-gemilang di Inggris dan Prancis. Pada masa ini, muncullah pengarang besar seperti Wiliam Shakespeare dengan Romeo dan Julietnya, Hamlet dan Pedagang Venesia dsb dengan naskah puitis serta dialog yang panjang.
Pada era modern, teater berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

seni rupa murni nusantara dan mancanegara

Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara
Ragam Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara
o Seni Lukis
Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya nusantara. Sedangkan mancanegara menjadi pembanding seni budaya Indonesia

lukisan nusantara
Seni Lukis Nusantara

lukisan manca negara
Seni Lukis Mancaneagar

o Seni Patung (berdimensi tiga)
patung nusantara
Patung Nusantara
patung mancanegra
Patung Mancanegara

o Seni Grafis (berdimensi dua)
Seni grafis sama dengan seni lukis namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dibuat dengan teknik aquarel, plakat. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi,cetak dalam, cetak saring, dan cetak cahaya (photography)

seni grafis nusantara
Seni Grafis Nusantara

Gaya Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara
o Tradisional
Gaya ini juga terbagi menjadi 2 yaitu:
Primitif
Klasik
topeng afrika bergaya primitif
topeng afrika bergaya primitif
lukisan pada guci yunani bergaya klasik
lukisan pada guci yunani bergaya klasik
o Modern
Secara umum, gaya modernisasi gaya seni rupa dapat dibedakan menjadi 3, yaitu Representatif, Deformatif, dan Nonrepresentatif (Abstraksionisme)
 Representatif
(Gaya seni rupa ini menggambarkan keadaan yang nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan alam).
Gaya seni rupa yang tergolong representatif adalah:
– Romantisme
Romantisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarnya mengandung cerita kehidupan manusia atau
binatang. Contoh

berburu harimau karya raden saleh
berburu harimau karya raden saleh

the third of may 1808 karya Fransisco Goya
the third of may 1808 karya Francisco Goya

– Naturalisme
Naturalisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarnya sesuai dengan keadaan alam atau alami.
Contoh

Ombak Laut karya Basuki Abdulloh
Ombak Laut karya Basuki Abdulloh

Haywain karya John Constable
Haywain karya John Constable

– Realisme
Realisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarnya sesuai dengan kenyataan hidup. Contoh

karya Wardoyo
karya Wardoyo
the anaomy lesson of Dr. Tulp
the anaomy lesson of Dr. Tulp
 Deformatif
(Gaya seni rupa ini menggambarkan keadaan alam yang diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk
baru namun masih menyerupai bentuk aslinya).
Gaya seni rupa yang tergolong deformatif adalah:
– Surealisme
Surealisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan. Contoh
lukisan bergaya surealisme karya ivan sagito
lukisan bergaya surealisme karya ivan sagito

– Impressionisme
Impressionisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek
tersebut dilukis. Contoh

lukisan gaya impresionis karya S. Sudjojono
lukisan gaya impresionis karya S. Sudjojono
– Ekspresionisme

Impressionisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa perupanya
yang spontan pada saat melihat objek. Contoh

Starry night karya vincent van gogh
Starry night karya vincent van gogh
– Kubisme
Kubisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang persegi empat ataubentuk
dasarnya kubus. Contoh

The bottle of wine karya Pablo picasso
The bottle of wine karya Pablo picasso

Nonrepresentatif (Abstraksionisme)
Kata nonrepresentatif atau abstrak mengandung pengertian suatu bentuk yang sukar dikenali. Gaya seni rupa
yang tergolong abstrak ini ada yang abstrak ekspresionis dan abstrak murni. Contoh

lukisan bergaya abstrak kaeya Fajar Sidik
lukisan bergaya abstrak karya Fajar Sidik

o Postmodern
Postmodern atau disingkat posmo adalah gaya seni pasca atau sesudah modern. Sejalan dengan perkembangan budaya masyarakat dunia seni rupa pun ikut mengalami perkembangan gaya. Maka seni rupa posmo memiliki ciri perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamnetal. Gaya posmo lebih bebas cnderung tidak memiliki aturan tertentu. Kritik sosial dan kemasyarakatan merupakan tema yang cukup dominan unutk karya-karya posmo. Contonya pada patung bergaya posmo Maman 1999 karya louise bourgeois

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ragam Seni Musik Nusantara

Hasil gambar untuk animasi bergerak seni musik

A. Pengertian Musik Nusantara

Bersumber dari :  http://infosenbud.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-musik-nusantara.html

Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.


B. Sejarah Musik Nusantara

 



Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut.



Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha



Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.

Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.

Masa setelah masuknya pengaruh Islam

Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.

Masa Kolonialisme

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.

Masa Kini

Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

C. Fungsi Musik Nusantara

Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.
Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.

Sarana Ekspresi Diri

Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

Sarana Komunikasi

Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

Pengiring Tarian

Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.

Sarana Ekonomi

Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

D. Ragam Musik Nusantara

Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

Musik Daerah/Tradisional

Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.

I. Instrumen Musik Perkusi.
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.
Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.
Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
II. Instrumen Musik Petik
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.
Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.
III. Instrumen Musik Gesek.
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.
IV. Instrumen Musik Tiup
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.

Musik Keroncong

Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.

Musik Dangdut

Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
Musik Perjuangan
Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair- syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.
Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.

Kesimpulan

Musik nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan cirri keindonesiaan. Musik memiliki fungsi sebagai sarana atau media ritual, media hiburan media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS